Langsung ke konten utama

BAB EKOSISTEM *PERUBAHAN EKOSISTEM DAN DAMPAKNYA* X IPS 1

PERUBAHAN EKOSISTEM DAN DAMPAKNYA

Ekosistem tidaklah statis tetapi bersifat dinamis. Perubahan ekosistem dapat terjadi karena faktor alam, misalnya letusan gunungapi, gempa dan lain-lain, Perubahan tersebut memaksa ekosistem melakukan adaptasi dan membangun kembali keseimbanganya yang baru. Namun, perubahan lainnya saat ini lebih dominan, yaitu karena ulah manusia. Perubahan karena faktor manusia semakin kuat dan ekosistem sulit untuk dipulihkan seperti sediakala.

Perubahan ekosistem daratan dan dampaknya

Ekosistem daratan saat ini telah mengalami perubahan besar-besaran, terutama oleh manusia. Ekosistem hutan, misalnya telah mengalami perubahan yang sangat berarti dari tahun ke tahun. Dari tahun 1980 sampai 1995 negara-negara berkembang telah kehilangan 200 juta hektar hutannya. World Resource Institute melakukan estimasi bahwa dari tahun 1960 sampai 1990 sebesar 1/5 luas hutan hujan tropis telah berkurang. Hilangnya habitat hutan diprediksikan memicu 89 persen jenis  burung dunia terancam punah, diikuti 83 persen jenis mamalia, dan 91 persen jenis tumbuh- tumbuhan dunia masuk daftar kepunahan berikutnya.

Perubahan ekosistem daratan, baik berupa hutan, padang rumput dan lain-lain berdampak negatif terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya. Dampak tersebut diantaranya adalah:
Munculnya ledakan populasi pada spesies tertentu karena hilang atau punahnya hewan pemangsa. Spesies yang bertambah jumlahnya dapat mengganggu aktivitas manusia, khususnya aktivitas pertanian. Contoh, berkurangnya jumlah ular mengakibatkan meledaknya populasi tikus.
Munculnya hama dan penyakit karena adanya spesies yang mengalami ledakan populasi. Besarnya spesies membutuhkan sumber makanan yang sebagian diperolehnya dari ladang atau kebun petani.
Semakin seringnya terjadi bencana alam, baik berupa banjir, longsor, kekeringan dan lain-lain. Rusaknya ekosistem hutan mengakibatkan banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.
Punahnya sejumlah spesies tertentu karena sumber makanannya hilang terutama akibat perburuan oleh manusia.
Semakin terbatasnya sumber pangan dan obat-obatan dilihat dari jumlah dan jenisnya.

Perubahan ekosistem perairan dan dampaknya

Sebagaimana ekosistem dataran, ekosistem perairan, baik laut, danau, sungai, estuari dan lain-lain juga sedang mengalami perubahan. Perubahan tersebut terjadi karena campur tangan manusia, sehingga mengubah tatanan yang ada. Akibatnya, terjadi kerusakan yang berdampak pada manusia dan makhluk hidup lainnya.
Perubahan ekosistem laut
Perubahan ekosistem laut terjadi karena beberapa hal. Pertama, eksploitasi sumber daya laut, khususnya ikan secara berlebihan (overfishing). Kemajuan IPTEK telah memungkinkan manusia untuk meningkatkan hasil tangkapan secara luar biasa termasuk ikan yang masih kecil. Kedua, masuknya sumber-sumber bahan pencemar ke laut. Laut dijadikan tempat pembuangan akhir bagi seluruh sampah atau limbah yang dihasilkan manusia. Limbah tersebut mengubah komponen fisik air laut (salinitas, kekeruhan, suhu) dan akhirnya mengganggu keseimbangan ekosistem laut dan mematikan sejumlah spesiesnya. Ketiga, teknologi penangkapan ikan yang cendrung merusak masih diterapkan di sejumlah wilayah misalnya penggunaan bahan peledak.

Dampak yang ditimbulkan akibat perubahan tersebut, diantaranya adalah:
Berkurangnya populasi sejumlah spesies tertentu akibat eksploitasi berlebihan, maupun akibat pencemaran, sehingga semakin lama hasil tangkapan nelayan juga berkurang.
Berubahnya komponen fisik air laut seperti salinitas, kekeruhan, transparansi, suhu air laut berdampaknya pada hilangnya sejumlah spesies, perubahan pola perilaku sejumlah spesies, baik dalam bermigrasi, berkembangbiak, mencari makanan dan lain-lain.
Hancurnya habitat akibat cara eksploitasi sumber daya laut yang cenderung merusak.
Perubahan ekosistem pantai
Pantai memiliki daya tarik tertentu bagi manusia. Morfologinya yang datar dan akses yang luas ke dunia luar menjadi daya tarik bagi manusia untuk dijadikan sebagai pusat-pusat permukiman. Karena itulah, sebagian besar kota di dunia terletak di daerah pantai dan pesisir.
Kondisi tersebut mengakibatkan rusaknya ekosistem pantai.  Pembangunan permukiman atau kota, secara langsung telah mengubah ekosistem pantai. Limbah buangan dari aktivitas perkotaan juga telah mencemari pantai. Hilangnya tumbuhan pantai seperti mangrove, berkibat pada tingginya laju abrasi, sehingga banyak pantai yang telah bergeser ke arah daratan. Sedimentasi juga terjadi di pantai yang mengakibatkan terjadinya akresi.

Dampak dari perubahan ekosistem pantai diantaranya adalah:
Pencemaran di pantai oleh sedimentasi maupun limbah dapat mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis pada fitoplankton, sehingga berdampak negatif bagi perikanan.
Abrasi di pantai mengakibatkan bergesernya pantai ke arah daratan dan mengancam keberadaan sarana dan prasarana permukiman dan perkotaan.
Rusaknya ekosistem pantai juga mengurangi estetika, sehinga merugikan sektor pariwisata.
Akresi mengakibatkan terjadinya pelumpuran, sehingga mengurangi keindahan pantai dan menghambat fotosintesis.
Estuaria
Ekosistem merupakan salah satu ekosistem yang juga rentan terhadap perubahan. Lokasinya yang berada pada pertemuan antara sungai dan lautan menjadi tempat yang dilalui oleh berbagai jenis kapal yang dapat mengganggu kehidupan organisma. Ekosistem estuaria juga mendapat pengaruh dari lingkungan yang ada di daratan. Tingginya erosi dan besarnya pencemaran limbah industri sangat mempengaruhi ekosistem estuaria.

Dampak dari perubahan tersebut, diantaranya adalah:
Berkurangnya jumlah dan jenis spesies yang hidup di estuaria karena perubahan komponen-komponen fisik yang mendukungnya.
Berkurangnya hasil tangkapan ikan oleh nelayan karena sebagian ikan tidak bisa berkembangbiak di estuaria.
Perubahan ekosistem terumbu karang
Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang sangat rawan dari kerusakan. Hal tersebut bisa dipahami mengingat nilai ekonominya yang sangat besar, baik dari terumbu karangnya, ikan maupun biota lainnya. Ikan hias banyak hidup di terumbu karang, sehingga terjadi penangkapan yang berlebihan (overfishing). Berbagai jenis Gastropoda dan Bivalvia (anggota kelompok moluska) memiliki warna cangkang yang indah-indah, sehingga banyak diminati dan dikoleksi. Terumbu karangnya bsendiri banyak dipakai sebagai bahan bangunan untuk pengganti batu kali. Untuk mendapatkannya, seringkali terumbu karang diledakkan, sehingga ekosistemnya hancur.
Dampak dari perubahan ekosistem terumbu karang diantaranya adalah:
Semakin terbatasnya jenis dan jumlah ikan yang berdampak pada berkurangnya hasil tangkapan dan pendapatan nelayan.
Fungsi terumbu karang sebagai pelindung pantai menjadi hilang, sehingga terjadi abrasi.
Terumbu karang sebagai salah satu obyek wisata bahari menjadi hilang dan akibatnya mengurangi devisa dari sektor pariwisata.


DAMPAK NEGATIF PERUBAHAN TATA RUANG TERHADAP EKOSISTEM

Kebutuhan akan ruang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Kebutuhan yang meningkat tersebut menuntut perubahan fungsi lahan. Sebagian lahan yang seharusnya tetap sebagai hutan, kemudian diubah menjadi lahan pertanian dan permukiman. Wilayah yang seharusnya dijadikan sebagai wilayah konservasi kemudian diubah menjadi lahan budidaya. Begitu pula lahan yang tadinya sebagai lahan pertanian banyak yang dialihfungsikan menjadi permukiman dan industri.

Perubahan tata ruang tersebut berdampak pada ekosistem. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat perubahan tata ruang tersebut adalah:
Hilangnya sejumlah spesies karena tidak adanya tempat hidup atau habitathya telah berubah.
Spesies pemangsa tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tata ruang yang ada atau sengaja dibunuh manusia karena berbahaya. Akibatnya, mereka berkurang jumlahnya, bermigrasi ke tempat lain dan bahkan mengalami kepunahan.
Hilangnya spesies pemangsa berdampak pada meningkatnya populasi spesies yang dimangsa. Sebagian diantaranya sangat berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia.
Perubahan tata ruang juga mempengaruhi komponen fisik lainnya seperti perubahan tata air, udara, dan tanah, sehingga mempengaruhi kehidupan berbagai organisma.


Aturan mengajukan pertanyaan 
1. Ketik identitas anda
Nama/kelas/no absen
Contoh : Bobo/ X IPS / 01

2. Menggunakan EYD Bahasa Indonesia yang benar

3. Menanggapi topik yang ingin dibahas sesuai pembagian materi topik (tiap kelas berbeda)
Contoh: Menurut saya ekosistem itu tidak hanya terdiri dari komponen abiotik dan biotik.

4. Mengajukan pertanyaan dengan aturan 5W 1 H, silahkan pilih salah satu
Contoh : Apa saja komponen selain abiotik dan biotik pada ekosistem?

Aturan menjawab pertanyaan teman
1. Ketik identitas anda
Nama/kelas/no absen
Contoh : Anna/ X IPS 1/ 03

2. Menggunakan EYD Bahasa Indonesia yang benar

3. Memilih dan menjawab peranyaan teman
Catatan 1 siswa hanya diperbolehkan menjawab 1 pertanyaan milik teman sekelas

Contoh:
Pertanyaan Bobo:
Menurut saya ekosistem itu tidak hanya terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
Apa saja komponen selain abiotik dan biotik pada ekosistem?

Jawaban Anna:
Menurut saya, komponen ekosistem ....


CATATAN

Jadi, masing-masing siswa wajib mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan milik teman sekelas sesuai pembagian topiknya (topik kelas milik sendiri)

Silahkan menanggapi pertanyaan dan jawaban dari kelas lain untuk nilai poin plus dengan menyertakan identitas masing-masing. (topik kelas lain).
Untuk menanggapi bukan mengajukan pertanyaan namun bisa menyangga
(contoh: Sip jawabannya, tapi menurut saya seperti ini....)

Komentar

  1. Sulfa Ainun Nadiyah/ X IPS I /31
    Menurut saya perubahan perubahan yang menimbulkan banyak dampak dari ekosistem sangat sangat berpengaruh dalam kelangsungan makhluk hidup di bumi,banyak usaha yang telah dilakukan oleh pihak pihak terkait untuk melestarikan ekosistem seperti contohnya saja penghijauan,akan tetapi ada saja pelaku yang tidak bermoral merusak kembali ekosistem demi kepuasan pribadi contoh saja perburuan hewan yang terancam punah untuk dijual hanya ingin memperkaya diri,
    Pertanyaannya bagaimana cara kalian sebagai generasi penerus bangsa sekaligus penikmat dari ekosistem itu sendiri dalam melestarikan alam beserta ekosistem yang ada di tengah perubahan ekosistem yang memicu bahkan mengancam keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di bumi,dan seharusnya sanksi apakah yg tepat bagi pelanggar yang merusak ekosistem karena masih belum jera

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Aisah humayroh /02/Xipa6

      Disini saya akan menjawab pertanyaan dari Sulfa Ainun

      Jawab :

      Cara melestarikan alam dan ekosistem yg memicu bahkan mengancam keberlangsungan mahluk hidup dibumi adalah
      1) Tidak Membuang Sampah di Sungai

      Kegiatan ini memang terlihat sangat sepele ,Tapi memiliki berdampak besar. Membuang sampah di sungai dapat mengakibatkan aliran air yang ada di sungai menjadi terhambat, menjadi tersendat, aliran air tak lancar dan inilah yang menjadi salah satu pemicu timbulnya banjir, ikan-ikan yang mati dan tentunya merugikan manusia itu sendiri. 

      2) Tidak Membakar Sampah

      Membakar sampah dapat melepaskan gas-gas yang menyebabkan kerusakan ozon. Ozon berfungsi untuk mengatur jumlah atau porsi sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan Bumi, melindungi Bumi agar sinar ultraviolet tersebut tidak langsung mengenai permukaan Bumi, menyerap sinar ultraviolet, menjaga suhu di Bumi agar tetap stabil, melindungi permukaan Bumi dari benda- benda langit yang jatuh.

      3) Menggunakan Produk Daur Ulang

      Daur ulang merupakan salah satu bentuk strategi memelihara lingkungan dan pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan juga pembuatan produk/material yang bekas pakai, serta komponen utama di dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga pada proses hirarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace).

      4) Menanam Pohon

      Kegiatan ini dilakukan dengan memiliki manfaat agar mencegah terjadinya abrasi yang menyebabkan rumah masyarakat menjadi longsor dan hanyut ke sungai. Abrasi adalah proses pengikisan pantai yang dikarenakan tenaga gelombang laut dan arus laut yang memiliki sifat merusak. Biasanya, abrasi sering disebut juga dengan nama erosi pantai. 

      5) Melarang Perburuan Liar

      Perburuan liar merupakan suatu kegiatan pengambilan hewan dan tanaman liar secara ilegal yang bertentangan dengan peraturan konservasi serta manajemen kehidupan liar. Perburuan liar ini merupakan suatu tindak pelanggaran terhadap peraturan dan hukum perburuan.

      Jika hukuman yg diberikan hanya denda mungkin orang itu tidak akan jera.Sanksi yang tepat bagi pelanggar yg merusak ekosistem adalah dia harus dipenjara,jika kasus nya dianggap ringan dipenjara 3-5tahun jika kasus itu berat dipenjara seumur hidup.Yang menentukan kasus itu ringan atau berat adalah hakim.

      Hapus
    2. Nikomang Wulantika/29/X Mipa 4


      Saya akan menjawab pertanyaan dari Sulfa(kelas lain), cara kita sebagai generasi penerus bangsa sekaligus penikmat dari ekosistem itu sendiri dalam melestarikan alam beserta ekosistem yang ada di tengah perubahan ekosistem yang memicu ini yaitu;
      1.Tidak membuang sampah di sungai
      2.Tidak membakar sampah
      3.Menghemat energi
      4.Menggunakan produk daur ulang
      5.Menanam kembali hutan yang gundul
      6.Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi
      7.Melarang perburuan liar
      8.Tidak membuang bahan kimia di aliran sungai
      9.Melakukan tebang pilih
      10.Membuat terasering di daerah pegunungan dan menurut saya,sanksi bagi pelanggar yang masih merusak ekosistem yaitu ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp. 500.000.000(Menurut Pasal 41 UULH), karena kealpaannya melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

      Hapus
    3. Fatiya Diana W.P/X IPS 1/13

      Saya akan menjawab pertanyaan dari Sulfa Ainun Nadiyah

      Pertanyaan Sulfa : bagaimana cara kalian sebagai generasi penerus bangsa dalam melestarikan alam dan sanksi apa yang teoat bagi pelanggar yang merusak ekosistem?

      Jawaban Fatiya :
      Menurut saya cara melestarikan alam beserta ekosistem bagi generasi penerus bangsa yaitu:
      1. Menyadari bahwa alam bukanlah milik manusia melainkan milik Tuhan.
      2. Membuang sampah-sampah pada tempatnya.
      3. Menggunakan sumber daya alam secukupnya.
      4. Menanam pepohonan kembali (reboisasi).
      5. Melakukan sistem tebang pilih.
      6. Tidak membuang air limbah/bahan kimia ke sungai.
      7. Tidak merusak tanaman sekitar.
      8. Mencari ikan dengan cara tradisional (memancing) bukan menggunakan bom atau yang lain.
      9. Menggunakan produk daur ulang.
      10. Tidak ataupun melarang perburuan liar.
      Sanksi yang tepat untuk pelanggar yang merusak ekosistem yaitu:
      1. Sanksi administrasi berdasarkan Pasal 25,Pasal 47 UU Pengelolaan Lingkungan Hidup.
      2. Sanksi perdata berdasarkan Pasal 34 dan Pasal 35 UUPLH
      3. Sanksi pidana berdasarkan Pasal 41 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 42 ayat (1) dan ayat (2) UUPLH.

      Hapus
  2. Fatiya Diana W.P/X IPS 1/13

    Menurut saya perubahan-perubahan yang terjadi pada ekosistem baik ekosistem daratan,ekosistem perairan,maupun perubahan tata ruang sangat berpengaruh dan berdampak pada kelangsungan makhluk hidup di bumi. Hal itu dikarenakan salah satunya manusia belum dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan cara yang baik dan benar. Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan dari perubahan tersebut. Namun peristiwa tersebut tentunya disebabkan oleh berbagai faktor.

    Pertanyaan : Apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan ekosistem? Jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nur Kholik Aziz / X IPS 1 / 22

      Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan ekosistem, jika dilihat dari sumbernya, ada 2 :
      A. Faktor eksternal/manusia
      Faktor ini berasal dari luar, yaitu faktor yang biasanya dipengaruhi oleh makhluk hidup, bisa manusia, hewan, dan tumbuhan, tetapi yang lebih dominan itu manusia. Karena manusia bisa melakukan suatu hal yang dapat merusak ekosistem, baik di laut dan di darat, sebagai contoh : manusia melakukan penebangan liar untuk kepentingan pribadi tanpa melihat kelangsungan ekosistem tersebut, secara tidak langsung hal itu bisa merusak ekosistem darat di hutan. Faktor dari manusia ini bisa kita cegah dan bisa dihindari untuk mempertahankan ekosistem melalui berbagai kebijakan.

      B. Faktor internal/alam
      Faktor ini berasal dari dalam, lebih tepatnya dari alam, faktor yang tidak dapat kita hindari dan tidak dapat kita cegah untuk mempertahankan ekosistem, faktor ini biasanya berupa bencana alam, sebagai contoh : Bencana alam tsunami yang terjadi di laut, tidak dapat kita cegah dan tidak dapat kita hindari untuk mempertahankan ekosistem, sehingga secara langsung dapat merusak ekosistem di laut tersebut.

      Sekian dari saya, mohon pembetulannya jika salah dan tanggapannya.
      Terimakasih

      Hapus
    2. Nuzul Rachmat Ramadhani/ X MIPA 5/26

      saya akan menanggapi jawaban dari Nur Kholik Aziz/ X IPS 1/22

      Jawabannya sudah benar dan tepat,hanya saja saya akan menambahkan beberapa contoh dari faktor alam dan faktor manusia
      Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu faktor alam dan faktor manusia.
      1) Faktor Alam
      Faktor alam ini merupakan penyebab kerusakan ekosistem yang terjadi murni karena alam itu sendiri. hal ini dikibatkan bencana alam yang terjadi diluar dugaan.
      Misalnya saja gempa bumi, terjadinya kebakaran hutan akibat cuaca, banjir, longsor, tsunami dan masih banyak lagi lainnya.
      Peristiwa tersebut memicu terjadinya perubahan ekosistem misalnya saja saat Gunung Merapi di wilahyah Jawa Timur meletus, maka kerusakan ekosistem di sekitar Merapi tak bisa dihindarkan. Mahluk hidup baik itu hewan dan tumbuhan bahkan manusia bisa mati. Hal tersebut sama saja dengan peristiwa semacam gempa dan banjir, akan berakibat pada terganggunya kestabilan ekosistem.

      2) Faktor Manusia
      Manusia dapat menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan ekosistem. Ada beberapa kegiatan manusia yang menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Antara lain:
      -Kegiatan penebangan dan pembakaran hutan.
      - Perburuan hewan yang tak terkendali.
      - Kegiatan pemakaian pupuk yang berlebihan. sehingga dapat mengganggu keseimbangan alam
      - Kegiatan pembuangan sampah dan limbah.
      - Kegiatan yang mencemari lingkungan.

      Hapus
  3. Nur Kholik Aziz / X IPS 1 / 22

    Dampak yang ditimbulkannya dengan adanya perubahan ekosistem laut telah dijelaskan sebelumnya, salah satunya yaitu berubahnya komponen fisik air laut seperti salinitas, kekeruhan, transparansi, suhu air laut.

    Pertanyaan :
    Bagaimana bisa perubahan ekosistem laut bisa merubah komponen fisik laut, meliputi salinitas, suhu air laut, dll. Sedangkan komponen fisik laut (salinitas, suhu air laut, kekeruhan, dll) itu dipengaruhi oleh kondisi alamiah, contohnya curah hujan, radiasi matahari, penguapan di setiap laut, dll ? Mohon penjelasannya
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karina Azzahra Reviellia PAY/X Ips 1/16

      Memang benar salinitas,kekeruhan,dan suhu (komponen fisik air laut) dipengaruhi olek kondisi alamiah, seperti radiasi matahari,curah hujan,penguapan dan lain lain. Perlu diingat juga bahwa tidak hanya kondisi alamiah saja yang menjadi pengaruh perubahan komponen fisik air laut, namun perubahan ekosistem laut yang terjadi karena masuknya sumber sumber bahan pencemar ke laut/limbah termasuk global warming juga dapat menyebabkan berubahnya komponen fisik air laut. Akhirnya mengganggu keseimbangan ekosistem laut dan mematikan sejumlah spesiesnya. Karena kecerobohan manusia yang tidak menjaga keseimbangan alam maka terjadilah perubahan alam yang menyebabkan berubahnya ekosistem dan kondisi fisik. Contohnya,penebangan pohon secara liar maka ekosistem akan berubah dan terganggu, begitupun kondisi alamiah juga. penguapan akan berlangsung secara cepat, jika berlangsung secara cepat maka akan mempengaruhi kondisi fisik (salinitas, suhu dll). jadi sangat berkaitan antara perubahan ekosistem, kondisi fisik, dan perubahan alam.

      Hapus
  4. Karina Azzahra RPAY/X IPS 1/16

    Kemajuan IPTEK telah memungkinkan manusia untuk meningkatkan hasil tangkapan secara luar biasa termasuk ikan yang masih kecil.
    cuplikan teks tersebut membuktikan bahwa dengan adanya perkembangan tekhnologi menyebabkan manusia menggunakan teknologi secara berlebihan.

    Pertanyaan :
    Agar perkembangan IPTEK tidak berdampak negatif terhadap keseimbangan ekosistem, bagaimana cara menjaga keseimbangan antara IPTEK dan ekosistem? Jelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rieqo aditya /X IPS 1 /27

      Saya akan menanggapi pertanyaan dari
      Karina Azzahra RPAY/X IPS 1/16

      agar alat IPTEK tidak berdampak negatif sehingga pastinya harus menjaga keseimbangan IPTEK dan juga ekosistem.
      Caranya ialah :
      1.dengan membuat atau memproduksi alat IPTEK yang lebih ramah terhadap ekosistem di sekitar sehingga ekosistem tidak lagi menjadi rusak dan jugak alat IPTEK sudah tidak berdampak negatif
      2.jangan terlalu berlebihan menggunakan alat IPTEK karena jika berlebihan dapat menyebabkan tidak keseimbangan ekosistem itu sendiri , bahkan apalagi tidak semua alat IPTEK itu baik untuk ekosistem

      Hapus
    2. Mohammad Yusuf Fathoni/X Mipa 5/19

      Jawaban rieqo sudah benar kok,namun saya hanya ingin menambahkan jawabannya yang kurang saja.
      Cara agar IPTEK tidak berdampak negatif terhadap ekosistem adalah :
      1.Membuat penemuan baru yang dpt mencegah atau menanggulangi hasil iptek yg merusak keadaan bumi.Misalnya saja penemuan plastik sehingga banyak limbah plastik yang terbuang di laut,untuk menanggulanginya kita dapat menggunakan penemuan alat yang sudah ada yaitu alat yang dpt menghilangkan/menghancurkan limbah di laut dan membersihkannya sehingga ekosistem laut kembali seperti semula.
      2.Diperlukan kesadaran diri dari setiap individu untuk menggunakan penemuan IPTEK sebaik2nya tanpa merusak keadaan alam.Contohnya mengurangi polusi dan tidak membuang sampah plastik sembarangan

      Hapus
  5. Rieqo aditya /X IPS 1 / 27


    Ekosistem daratan saat ini telah mengalami perubahan besar-besaran, terutama oleh manusia. Ekosistem hutan, misalnya telah mengalami perubahan yang sangat berarti dari tahun ke tahun. Dari tahun 1980 sampai 1995 negara-negara berkembang telah kehilangan 200 juta hektar hutannya. World Resource Institute melakukan estimasi bahwa dari tahun 1960 sampai 1990 sebesar 1/5 luas hutan hujan tropis telah berkurang. Hilangnya habitat hutan diprediksikan memicu 89 persen jenis burung dunia terancam punah, diikuti 83 persen jenis mamalia, dan 91 persen jenis tumbuh- tumbuhan dunia masuk daftar kepunahan berikutnya

    Pertanyaan : semakin tahun ke tahun ekosistem didaratan semakin
    Berkurang contohnya saja eskositem hutan yang telah mengalami perubahan seperti bermacam macam jenis pohon semakin langka dan berkurang.
    Bagamaina agar ekosistem hutan dapat terjaga agar tidak semakin bertambah nya kelangkaan jenis jenis pohon tersebut dan bagaimana cara melestarikan dan mengembangkan pohon pohon di hutan yang awalnya banyak sekali yang sudah mulai langka. Jelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahmat Dafid Efendi/ X IPS 1 / 03

      Saya akan menanggapi pertanyaan dari Rieqo Aditya/ X IPS 1 / 27

      Pertanyaan Rieqo : Bagaimana cara melestarikan dan mengembangkan pohon pohon di hutan yang awalnya banyak sekali yang sudah mulai langka. Jelaskan?

      Jawaban saya :

      1. Penjagaan Ekosistem

      Lingkungan tempat tumbuh merupakan salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Banyak sekali unsur-unsur lingkungan yang harus dijaga dengan baik agar tetap bisa menopang keberlangsungan tanaman tersebut. Penjagaan ekosistem atau lingkungan adalah satu cara melestarikan tanaman langka yang harus awal kita gunakan. Ketika lingkungan tempat tumbuh menjadi lebih naik dan terjaga maka tanaman tersebut akan dapat melangsungkan siklus hidupnya. Tanaman adalah salah satu makhluk hidup yang cukup sensitif dengan kondisi lingkungan.

      2. Pembuatan Perundang-undangan

      Cara yang kedua ini bisa dikatakan memerlukan peran serta dari pemerintah untuk menjalankannya. Pembuatan undang-undang adalah salah satu cara yang dapat ditempuh melalui jalur resmi. Jika kita mengacu pada pemerintahan yang ada di Indonesia, maka da beberapa perundang-undangan yang mengatur mengenai flora atau tanaman yang dilindungi.Beberapa undang-undang seperti Undang-Undang RI No. 5 TAHUN 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, PP RI No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tanaman dan Satwa Liar, kemudian ada juga Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. Setiap perundang-undangan tersebut mengatur secara jelas dan terperinci tentang perlindungan dan pemanfaatan satwa langka, beserta lingkungannya.

      3. Penangkaran

      Satu lagi cara melestarikan tanaman langka yang bisa kita gunakan, cara ini pada dasarnya dapat dipakai tidak hanya pada tanaman saja. Namun, juga bisa digunakan untuk menjaga kelestarian dari satwa yang langka. Penangkaran secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu in situ dan ex situ. Pada penangkaran in situ, tanaman akan di jaga dan ditangkarkan pada kondisi alam yang asli dimana tanaman tersebut berada. Sedangkan penangkaran secara ex situ adalah ketika penangkaran yang dilakukan tidak pada ekosistem alami. Pelestarian keanekaragaman hayati secara in situ dan ex situ merupakan salah satu cara yang banyak digunakan. Penangkaran sendiri merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak kerusakan flora dan fauna yang memiliki efek besar bagi manusia.

      4. Memperbanyak jumlah

      Cara ini biasanya banyak diketemukan pada beberapa laboratorium tanaman, atau bisa juga berada di beberapa Kebun Raya yang ada di Indonesia. Dengan memperbanyak tanaman langka menggunakan metode kultur jaringan, maka setidaknya sedikit banyak dapat memperbanyak jumlah dari tanaman langka tersebut.

      5. Penegakan Hukum

      Ketika sudah dibuat undang-undang yang pasti dan jelas, maka jalan selanjutnya adalah dengan melakukan tindakan hukum yang sesuai dan jelas.Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang cukup sering menjadi tujuan para pemburu liar untuk menemukan berbagai koleksi yang eksotis baik berupa tanaman maupun hewan

      Hapus
  6. Anabila Humairoh / 08 / X SOS 1

    Dampak dari perubahan tersebut salahsatunya adalah perubahan ekosistem terumbu karang
    Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang sangat rawan dari kerusakan. Hal tersebut bisa dipahami mengingat nilai ekonominya yang sangat besar, baik dari terumbu karangnya, ikan maupun biota lainnya. Ikan hias banyak hidup di terumbu karang, sehingga terjadi penangkapan yang berlebihan (overfishing). Berbagai jenis Gastropoda dan Bivalvia (anggota kelompok moluska) memiliki warna cangkang yang indah-indah, sehingga banyak diminati dan dikoleksi. Terumbu karangnya bsendiri banyak dipakai sebagai bahan bangunan untuk pengganti batu kali. Untuk mendapatkannya, seringkali terumbu karang diledakkan, sehingga ekosistemnya hancur.
    Pertanyaannya bagaimana cara memulihkan terumbu karang yang sudah rusak serta cara melindungi terumbu karang dari orang yang tidak bertangung jawab ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Geta Delycia / X IPS 1 / 14
      Saya akan menjawab pertanyaan dari Anabila

      Jawab :
      Pemulihan yang bisa dilakukan adalah zonasi dan rehabilitasi terumbu karang.
      1. Zonasi
      Pengelolaan zonasi pesisir bertujuan untuk memperbaiki ekosistem pesisir yang sudah rusak. Pada prinsipnya wilayah pesisir dipetakan untuk kemudian direncanakan strategi pemulihan dan prioritas pemulihan yang diharapkan. Pembagian zonasi pesisir dapat berupa zona penangkapan ikan, zona konservasi ataupun lainnya sesuai dengan kebutuhan/pemanfaatan wilayah tersebut, disertai dengan zona penyangga karena sulit untuk membatasi zona-zona yang telah ditetapkan di laut. Ekosistem terumbu karang dapat dipulihkan dengan memasukkannya ke dalam zona konservasi yang tidak dapat diganggu oleh aktivitas masyarakat sehingga dapat tumbuh dan pulih secara alami.
      2. Rehabilitasi
      Pemulihan kerusakan terumbu karang dapat dilakukan dengan melakukan rehabilitasi aktif, seperti meningkatkan populasi karang, mengurangi alga yang hidup bebas, serta meningkatkan ikan-ikan karang.
      a. Meningkatkan Populasi Karang
      Peningkatan populasi karang dapat dilakukan dengan meningkatkan rekruitmen, yaitu membiarkan benih karang yang hidup menempel pada permukaan benda yang bersih dan halus dengan pori-pori kecil atau liang untuk berlindung; menambah migrasi melalui tranplantasi karang, serta mengurangi mortalitas dengan mencegahnya dari kerusakan fisik, penyakit, hama dan kompetisi.
      b. Mengurangi alga hidup yang bebas
      Pengurangan populasi alga dapat dilakukan dengan cara membersihkan karang dari alga dan meningkatkan hewan pemangsa alga.
      c. Meningkatkan ikan-ikan karang
      Populasi ikan karang dapat ditingkatkan dengan meningkatkan rekruitmen, yaitu dengan meningkatkan ikan herbivora dan merehabilitasi padang lamun sebagai pelindung bagi ikan-ikan kecil, meningkatkan migrasi atau menambah stok ikan, serta menurunkan mortalitas jenis ikan favorit.

      Cara melindungi terumbu karang
      1. Jangan menggunakan pestisida atau pupuk kimia yang berlebihan. Meskipun tinggal ratusan kilometer dari sebuah ekosistem terumbu karang, produk-produk kimia tersebut tetap akan berakhir di sebuah hilir dan akhirnya memberikan dampak buruk terhadap air yang menyokong kehidupan terumbu karang.
      2. Ketika kita mengunjungi suatu tempat yang penuh dengan terumbu karang, bantu untuk membuat mereka tetap sehat dan segar dengan mematuhi pedoman lokal. Turuti semua rekomendasi yang ada, jangan melanggar regulasi yang sudah ditetapkan di daerah tersebut, dan juga beberapa penyesuaian yang memang dibuat untuk menjaga karang-karang tersebut tetap hidup. Minta pihak berwenang yang ada di sana untuk juga membantu memantau dan menjaganya.
      3. Jangan mengotori. Jangan pernah sekalipun membuang sampah baik dalam bentuk plastik, puntung rokok atau kotoran manusia ke dalam air. Jangan pernah tinggalkan sampah di pantai, selalu buang pada tempatnya.
      4. Jangan melempar jangkar ke laut karena akan menimpa karang-karang yang ada di bawahnya. Gunakan pelampung yang digunakan untuk menambatkan kapal (Mooring Buoy).
      5. Jika kita menyelam, jangan menyentuh apapun. Ambil hanya gambar saja. Perhatikan juga fin yang kita gunakan agar tidak ‘menghajar’ karang. Selain bisa melukai kita saat memegang karang, hal tersebut juga ternyata melukai karang tersebut. Jangan pula berjalan di permukaan dasar laut.

      Hapus
  7. Geta Delycia / X IPS 1 / 14

    Kebutuhan akan ruang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Kebutuhan yang meningkat tersebut menuntut perubahan fungsi lahan. Sebagian lahan yang seharusnya tetap sebagai hutan, kemudian diubah menjadi lahan pertanian dan permukiman. Wilayah yang seharusnya dijadikan sebagai wilayah konservasi kemudian diubah menjadi lahan budidaya. Begitu pula lahan yang tadinya sebagai lahan pertanian banyak yang dialihfungsikan menjadi permukiman dan industri.

    Pertanyaan :
    Bagaimana cara mengatasi alih fungsi lahan tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anabila Humairoh / 08 / X SOS 1
      Saya akan menjawab pertanyaan dari Geta Delycia

      cara mengatasinya :
      pertama, Pemerintah Pusat dan daerah segera lakukan inventarisasi secara menyeluruh di mana saja dan masih berapa luas lahan produktif yang masih tersisa saat ini dan wilayah mana saja yang harus dipertahankan serta menentukan wilayah�wilayah baru di Indonesia yang akan dijadikan lahan produktif melalui program penyediaan lahan produktif sejuta hektare.

      Kedua, Pemerintah Pusat dan dikuti dengan pemerintah daerah segera menyusun regulasi tentang alih fungsi lahan kaitannya dengan arah program ketahanan pangan masa depan. Perwilayahan (zoning) terhadap lahan produktif yang harus dipertahankan didasari atas peraturan yang mengikat dan ada sanksinya jika dilanggar.

      Ketiga, kebijakan insentif dan charge serta kompensasi diterapkan. Kebijakan pemberian insentif diberikan kepada warga masyarakat yang tetap mempertahankan lahan produktifnya melalui keringanan membayar pajak bumi dan bangunan (PBB), kemudahan memperoleh bantuan permodalan, bantuan sarana produksi pertanian, bantuan penyuluhan, manajemen pasca-panen, bantuan pemasaran yang kesemuanya dilakukan dengan menjaga kestabilan harga komoditas pertanian.

      Hapus
  8. Ahmat Dafid Efendi / X IPS 1 / 03

    Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang sangat rawan dari kerusakan. Hal tersebut bisa dipahami mengingat nilai ekonominya yang sangat besar, baik dari terumbu karangnya, ikan maupun biota lainnya. Ikan hias banyak hidup di terumbu karang, sehingga terjadi penangkapan yang berlebihan (overfishing). Berbagai jenis Gastropoda dan Bivalvia (anggota kelompok moluska) memiliki warna cangkang yang indah-indah, sehingga banyak diminati dan dikoleksi. Terumbu karangnya bsendiri banyak dipakai sebagai bahan bangunan untuk pengganti batu kali. Untuk mendapatkannya, seringkali terumbu karang diledakkan, sehingga ekosistemnya hancur.

    Pertanyaan :
    Mengapa terumbu karang sangat penting bagi ekosistem laut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Miranda Novia Sakinah/18/10 SOS 1
      Saya akan menjawab pertanyaan dari Ahmat David Efendi


      Jawaban saya :
      Terumbu karang adalah mahluk hidup yang sangat penting di dunia, namun hnaya sedikit orang yang menyadari pentingnya terumbu karang bagi ekosistem maupun manusia. Menjaga termbu karang sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh, menjaga pohon dan menjaga alam, karena hampir setengah makanan manusia brasal dari laut juga. Berikut mari kita bahas bagaimana pentingnya terumbu karang bagi sekitar :

      1.Terumbu karang adalah “pohon” bagi lautan.
      Jika kita melihat bagaimana pohon melindungi hewan sebagai tempat berlindung, karangpun sama. Terumbu karang merupakan tempat berlindung bagi banyak hewan laut selain itu juga berkembang biak, dan tempat tinggal. Sedangkan fakta lain yaitu terumbu karang merupakan tempat biodiversitas tertinggi yang ada di muka bumi, yang artinya bahwa setiap km persegi terumbu karang dihuni oleh species mahkluk hidup paling banyak daripada hutan, ataupun tempat habitat lain. Namun ada sedikit perbedaan dengan pohon. Pohon dapat menghasilkan oksigen langsung yang dapat digunakan oleh mahkluk hidup, sedangkan terumbu karang membutuhkan tumbuhan laut untuk memproses ulang komponen yang inorganik seperti fosfat, nitrat, dan karbon dioksida untuk keperluan simbiosis mahkluk hidup lain.
      2.Tempat pariwisata. 
      Terumbu karang memiliki warna yang begitu cantik, dan bentuk yang tidak baku atau sama setiap karangnnya. Karena warna yang indah inilah membuat beberapa orang menyukai keindahan lautan. Fakta di lapangan dari 800+ species terumbu karang yang ada di dunia, hampir setengahnya ada di Indonesia. Sehingga tempat diving di Indonesia menjadi terkenal dan dicari banyak orang. Karena fakor inilah membuat peningkatan devisa negara melalui pariwisata. Contohnya tempat diving dengan terumbu karang cantiknya adalah raja ampat, dan lain lain.
      3.Meningkatkan Perekonomian.
      Meningkatkan perekonomian karena dengan mudah kita bisa menemukan banyak ikan di dalam terumbu karang. Mempercepat proses berkembang biak ikan sehingga akan lebih banyak ikan pula yang akan dihasilkan, tentu petani ikan akan sangat senang dan meningkatkan perekonomian laut. Selain itu karena banyaknya biodiversivikasi sehingga menghasilkan daya tahan lebih tinggi karena aneka ragaman jenis species yang membuat adanya kemungkinan untuk ditemukan obat-obatan baru dari jenis ikan yang baru pula. Jenis kosmetik, sabun dan senyawa kimia lainnya untuk obat anti kangker juga diperoleh dari terumbu karang, namun masih banyak misteri yang belum digali hingga saat ini.
      4.Pelindung Pantai.
      Tidak banyak orang menyadari bahwa terumbu karang memiliki peranan besar dalam melindungi pantai. Saat ada ombak besar datang maka terumbu karang adalah satu satunya yang pertama kali menghadang kekuatan itu, baru diikuti oleh tumbuhan laut dan penghalau buatan lainnya. Jika terumbu karang dirusak dan banyak diambil maka kemungkinan abrasi pantai akan lebih tinggi selain itu kemungkinan ancaman tsunami juga meningkat. Karena itulah kita patut menjaga terumbu karang dmei kelangsungan dan perlindungan pantai.
      5.Sarana Penelitian dan Pendidikan bagi Masyarakat.
      Terumbu karang merupakan species yang mengambil tempat penting di lautan sehingga penting bagi manusia menjadi objek penelitian. Untuk anak sekolah terumbu karang sendiri menjadi tempat yang cocok sebagai sarana pembelajaran karena letaknya yang ada di perairan dangkal dan pastinya banyak ikan juga akan tinggal disana. Melestarikan terumbu karang bisa menjadi salah satu pembelajaran juga bagi masyarakat karena dengan belajar melindungi alam kita sudah membantu menciptakan lingkungan yang aman bagi species tertentu.

      Hapus
  9. Miranda Novia Sakinah/18/10 SOS 1
    Putusnya rantai makanan di dalam suatu ekosistem merupakan kehancuran bagi seluruh makhluk hidup di ekosistem tersebut. Keseimbangan ekosistem terjadi atasa adanya keselarasan antara faktor biotik dan abiotik. Apabila terjadi gangguan di faktor biotik maupun faktor abiotik, maka keseimbangan lingkungan akan mengalami gangguan.

    Pertanyaannya:
    Faktor penyebab gangguan keseimbangan ekosistem dikelompokkan menjadi berapa?
    Sebutkan dan jelaskan!

    BalasHapus
  10. Taskia Azzahra Ramadhani/X IPS 1/32
    Saya akan menjawab pertanyaan dari Miranda Novia Sakinah

    Jawab:
    Gangguan keseimbangan ekosistem bisa dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

    1. Faktor alami

    Salah satu faktor yang menjadi penyebab gangguan keseimbangan ekosistem baik itu komponen biotik & komponen abiotik, antara lain meliputi: letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, rusaknya pantai, hilangnya terumbu karang & tumbuhan alga, kebakaran hutan yang dapat mengakibatkan terputusnya rantai makanan sehingga keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.

    2. Faktor manusia

    Manusia adalah komponen biotik yang memiliki pengaruh ekologi terkuat di bumi. Oleh sebab kemampuan yang dimiliki manusia untuk mengembangkan ilmu dan teknologi, maka manusia memiliki pengaruh yang sangat besar baik itu pengaruh yang memusnahkan ekosistem ataupun pengaruh yang meningkatkan ekosistem.

    Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, maka manusia dapat mengubah lingkungan sesuai dengan yang diinginkan. Pembabatan dan pembakaran terhadap hutan menimbulkan dampak yang sangat luas yang mengakibatkan hilangnya humus tanah, ketandusan tanah, berkurangnya sumber air, dan terjadinya kerusakan tatanan ekosistem. Karena adanya kerusakan tatanan ekosistem maka akan menyebabkan migrasi hewan-hewan karnivora dari hutan ke wilayah perkampungan untuk memangsa hewan ternak bahkan manusia.  Hewan - hewan herbivora  juga tidak mampu mempertahankan hidup di hutan yang rusak, hewan-hewan tersebut  akan bermigrasi ke arah perkampungan penduduk yang ada di sekitarnya dengan merusak tanaman budidaya manusia.

    Aktifitas manusia lainnya yg membuat terjadinya suatu perubahan keseimbangan lingkungan diantaranya adalah pencemaran sampah organik, pemakaian pestisida yang berlebihan, penebangan hutan, pembangunan permukiman, dan limbah industri.

    BalasHapus
  11. Taskia Azzahra Ramadhani/32/X IPS 1
    Ekosistem daratan saat ini telah mengalami perubahan besar-besaran, terutama oleh manusia. Ekosistem hutan, misalnya telah mengalami perubahan yang sangat berarti dari tahun ke tahun. Dari tahun 1980 sampai 1995 negara-negara berkembang telah kehilangan 200 juta hektar hutannya. World Resource Institute melakukan estimasi bahwa dari tahun 1960 sampai 1990 sebesar 1/5 luas hutan hujan tropis telah berkurang. Hilangnya habitat hutan diprediksikan memicu 89 persen jenis burung dunia terancam punah, diikuti 83 persen jenis mamalia, dan 91 persen jenis tumbuh- tumbuhan dunia masuk daftar kepunahan berikutnya.

    Pertanyaannya:
    apakah bisa ekosistem tersebut berubah kembali lagi menjadi ekosistem semula?

    BalasHapus
  12. Cindy Maynita/10/X IPS 1
    Saya akan menjawab pertanyaan dari Taskia azzahra
    Jawab:
    Ekosistem yang rusak bisa kembali seperti semula. karena ekosistem lingkungan memiliki daya lenting yaitu kemampuan lingkungan untuk dapat meregenerasi kerusakan yang terjadi. untuk mempercepat proses regenerasi (meningkatkan daya lenting) maka dapat dilakukan perbaikan secara buatan seperti reboisasi dll.

    BalasHapus
  13. Cindy Maynita/10/X IPS 1
    Perubahan ekosistem daratan, baik berupa hutan, padang rumput dan lain-lain berdampak negatif terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya.
    Salah satu dampak tersebut yaitu:
    Semakin sering terjadi bencana alam, baik berupa banjir,longsor,kekeringan dan lain lain.

    Pertanyaannya:
    Bagaimana cara mengatasi perubahan ekosistem daratan yang memiliki dampak negatif bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain nya. Seperti tanah longsor dan banjir. Jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaya nur aini/33/X Ips 1
      Saya akan menjawab pertanyaan dari cindy may
      Jawab:
      Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menyelesaikan masalah banjir. Antara lain, untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar, hidupkan kembali gerakan menanam pohon di lingkungan sekitar. Mari beramai-ramai bersama para tetangga menanam pohon yang bisa menghijaukan lingkungan. Selain itu, hidupkan kembali kegiatan gotong-royong. Adakan setiap satu kali seminggu untuk bersama-sama membersihkan selokan dan jalan di lingkungan tempat tinggal.

      Cara tersebut juga berlaku untuk masyarakat yang tinggal di daerah. Hidupkan gerakan menanam pohon. Bahkan, pohon yang ditanam bisa dalam jumlah yang lebih banyak karena lahan masih luas. Selain itu, bersihkan lingkungan sekitar kita. Masyarakat yang menebang pohon harus segera ditindak karena bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan sekitar. Masyarakat juga diharapkan tidak tinggal di daerah yang berpotensi tanah longsor.

      Hapus
  14. Yaya nur aini/33/X IPS 1
    Sebagaimana ekosistem dataran, ekosistem perairan, baik laut, danau, sungai, estuari dan lain-lain juga sedang mengalami perubahan. Perubahan tersebut terjadi karena campur tangan manusia, sehingga mengubah tatanan yang ada. Akibatnya, terjadi kerusakan yang berdampak pada manusia dan makhluk hidup lainnya.
    pertanyaannya:
    Apa akibat terjadinya kerusakan yg berdampak pada manusia dan makhluk hidup lainnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cindy eka/X IPS 1/09
      saya akan menjawab pertanyaan dari Yaya nur aini

      Perubahan ekosistem laut

      Perubahan ekosistem laut terjadi karena beberapa hal. Pertama, eksploitasi sumber daya laut, khususnya ikan secara berlebihan (overfishing). Kemajuan IPTEK telah memungkinkan manusia untuk meningkatkan hasil tangkapan secara luar biasa termasuk ikan yang masih kecil. Kedua, masuknya sumber-sumber bahan pencemar ke laut. Laut dijadikan tempat pembuangan akhir bagi seluruh sampah atau limbah yang dihasilkan manusia. Limbah tersebut mengubah komponen fisik air laut (salinitas, kekeruhan, suhu) dan akhirnya mengganggu keseimbangan ekosistem laut dan mematikan sejumlah spesiesnya. Ketiga, teknologi penangkapan ikan yang cendrung merusak masih diterapkan di sejumlah wilayah misalnya penggunaan bahan peledak.


      Dampak yang ditimbulkan akibat perubahan tersebut, diantaranya adalah:

      -Berkurangnya populasi sejumlah spesies tertentu akibat eksploitasi berlebihan, maupun akibat pencemaran, sehingga semakin lama hasil tangkapan nelayan juga berkurang.

      - Berubahnya komponen fisik air laut seperti salinitas, kekeruhan, transparansi, suhu air laut berdampaknya pada hilangnya sejumlah spesies, perubahan pola perilaku sejumlah spesies, baik dalam bermigrasi, berkembangbiak, mencari makanan dan lain-lain.

      - Hancurnya habitat akibat cara eksploitasi sumber daya laut yang cenderung merusak.

      - Perubahan ekosistem pantai

      Pantai memiliki daya tarik tertentu bagi manusia. Morfologinya yang datar dan akses yang luas ke dunia luar menjadi daya tarik bagi manusia untuk dijadikan sebagai pusat-pusat permukiman. Karena itulah, sebagian besar kota di dunia terletak di daerah pantai dan pesisir.

      Hapus
  15. Cindy eka/09/X IPS 1

    Ekosistem merupakan salah satu ekosistem yang juga rentan terhadap perubahan. Lokasinya yang berada pada pertemuan antara sungai dan lautan menjadi tempat yang dilalui oleh berbagai jenis kapal yang dapat mengganggu kehidupan organisma. Ekosistem estuaria juga mendapat pengaruh dari lingkungan yang ada di daratan. Tingginya erosi dan besarnya pencemaran limbah industri sangat mempengaruhi ekosistem estuaria.

    Pertanyaanya :
    Apa akibat tingginya erosi dan besarnya pencemaran limbah industri sangat mempengaruhi ekosistem estuaria?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Adista Septia /X Ips 1/01
      Saya akan menjawab pertanyaan dari Cindy Eka

      Ekosistem estuaria juga mendapat pengaruh dari lingkungan yang ada di daratan. Tingginya erosi dan besarnya pencemaran limbah industri sangat mempengaruhi ekosistem estuaria. Dampak dari perubahan tersebut, diantaranya adalah:
      1)Berkurangnya jumlah dan jenis spesies yang hidup di estuaria karena perubahan komponen-komponen fisik yang mendukungnya.
      2)Berkurangnya hasil tangkapan ikan oleh nelayan karena sebagian ikan tidak bisa berkembangbiak di estuaria. d.Perubahan ekosistem terumbu karang Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang sangat rawan dari kerusakan. Hal tersebut bisa dipahami mengingat nilai ekonominya yang sangat besar, baik dari terumbu karangnya, ikan maupun biota lainnya. Ikan hias banyak hidup di terumbu karang, sehingga terjadi penangkapan yang berlebihan (overfishing). Berbagai jenis Gastropoda dan Bivalvia (anggota kelompok moluska) memiliki warna cangkang yang indah-indah, sehingga banyak diminati dan dikoleksi. Terumbu karangnya bsendiri banyak dipakai sebagai bahan bangunan untuk pengganti batu kali. Untuk mendapatkannya, seringkali terumbu karang diledakkan, sehingga ekosistemnya hancur.

      Hapus
  16. Davina Putri Eka C.P/X ips 1/11
    Kegiatan overfishing ini sangat berdampak besar bagi lautan kita. Tidak hanya membuat populasi ikan menurun drastis, tetapi juga membuat ekosistem laut menjadi sangat terganggu. Kita perlu tahu bahwa satu spesies flora dan fauna di dalam laut dapat menunjang hidup 3 – 5 spesies flora dan fauna yang lainnya. Bayangkan jika satu spesies telah habis atau punah, maka kelangsungan hidup spesies lainnya dapat terganggu dan berpengaruh pada keseimbangan rantai makanan pada ekosistem laut.
    Dampak terbesar dari eksploitasi berlebihan terjadi saat para predator laut yang jadi sasaran buruan. Data tahun 2013 menunjukan bawah sekitar 100 juta ikan hiu telah ditangkap dan diolah menjadi berbagai masakan, dagingnya untuk obat dan tak jarang kita mendengar sirip ikan hiu di jadikan sup di berbagai restoran di belahan dunia. World Wildlife Fund (WWF) Indonesia pernah membuat kampanye untuk menyelamatkan ikan hiu dari eksploitasi yang berlebih. Hal ini dilakukan dengan sosialisasi dan kampanye online maupun offline yang aktif untuk mengedukasi masyarakat agar kegiatan mengonsumsi ikan hiu ini dihentikan karena konsumsi ikan hiu membuat ekosistem dan rantai makanan di laut tidak seimbang dan akan mengancam jutaan spesies ikan dan terumbu karang di lautan kita.

    Apa yang harus kita lakukan untuk mencegah overfishing atau eksplotasi sumber daya laut yang berlebih ini?

    BalasHapus
  17. Adista septia/X Ips 1/01

    Sebagaimana ekosistem dataran, ekosistem perairan, baik laut, danau, sungai, estuari dan lain-lain juga sedang mengalami perubahan. Perubahan tersebut terjadi karena campur tangan manusia, sehingga mengubah tatanan yang ada. Akibatnya, terjadi kerusakan yang berdampak pada manusia dan makhluk hidup lainnya.
    Sejak 1980, lebih dari setengah dari perluasan pertanian diambilkan dari hutan perawan.
    Hal yang sama terjadi di laut. Hanya 3% laut dunia yang tidak mengalami dampak buruk dari tindakan manusia pada 2014.
    Faktor lain yang mengancam kelangsungkan spesies adalah perburuan dan eksploitasi binatang, perubahan iklim, polusi, dan spesies lain yang invasif.
    Bagaimana cara kita agar bisa mengurangi serta mencegah kerusakan yang terjadi pada ekosistem dataran dan perairan. Jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Davina Putri EkaC.P/X ips 1/11
      Saya Akan Menjawab Pertanyaan Dari Adista Septia


      -Mengurangi penggunaan bahan kimia pencemar lingkungan
      Ada banyak bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan seperti detergen rumah tangga dan plastik yang membutuhkan waktu lama agar bisa terurai. Contoh nyata yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan adalah menggunakan detergen ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan kantong plastik pada saat berbelanja dengan cara membawa kantong/tas belanja dari rumah yang dapat digunakan berkali- kali.
      -Menghemat penggunaan air
      Penghematan air dapat dilakukan dengan cara mematikan kran air yang sedang tidak digunakan, mencuci pakaian atau peralatan makan apabila jumlahnya sudah memenuhi, serta mandi dengan air secukupnya.
      -Melakukan reboisasi
      Kerusakan hutan di Indonesia sudah sangat parah.Perlu kesadaran dari masyarakat untuk melakukan penanaman kembali hutan yang gundul.Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggalakan program ‘one men one tree’ atau setiap orang menanam minimal satu pohon.Program tersebut tentu memerlukan peran aktif masyarakat dan juga pemerintah Indonesia.
      -Menjaga kelestarian hutan
      Masyarakat dapat menjaga kelestarian hutan dengan program penanaman sejuta pohon, tidak menebang pohon secara sembarangan, turut serta dalam pengawasan illegal loging, tidak membuka lahan baru dan membakar hutan, serta mencegah kegiatan sewa hutan.Sewa hutan atau kontrak hutan sudah dilakukan sejak lama oleh investor asing.Masyarakat perlu memahami hal tersebut agar tidak terjadi lagi eksploitasi hutan oleh pihak asing.
      -Melindungi satwa langka
      Masyarakat harus ikut serta dalam melindungi satwa langka dengan cara menjaga kelestarian habitat alaminya yakni hutan lindung, tidak melakukan dan mengawasi perburuan hewan, serta tidak melakukan dan melaporkan kegiatan jual beli berbagai spesies hewan langka.

      Hapus
    2. Salma Zahra/X IPS 1/29
      saya akan menjawab pertanyaan dari adista septia

      beberapa contoh caranya yaitu...
      1.Tidak membuang sampah sembarangan di sungai. Dengan membuang sampah ditempat sampah akan menciptakan lingkungan yang bersih dan rapi dipandangnya. Tidak hanya itu, tapi juga dengan membuang sampah ditempatnya akan menolong kota dari bahaya bencana banjir.
      2.Menanam kembali hutan yang gundul atau reboisasi ditanah yang harus ditanami pohon kembali.
      3.Tidak membuang limbah pabrik di laut. Sebaiknya sebuah pabrik mengetahui bagaimana cara pembuangan sampai pemanfaatan limbah pabrik mereka. Dengan cara mencegah kerusakan laut seperti ini akan mengurangi pencemaran air laut dan biota laut akan terjaga.
      4.Melakukan terasering. Terasering merupakan upaya untuk penanggulangan erosi tanah supaya tanah tidak terkikis dari akibat aliran air.
      5.Selalu menghargai dan mencintai alam.


      Hapus
  18. Salma Zahra/XIPS 1/29

    Sebagaimana ekosistem dataran, ekosistem perairan, baik laut, danau, sungai, estuari dan lain-lain juga sedang mengalami perubahan. Perubahan tersebut terjadi karena campur tangan manusia, sehingga mengubah tatanan yang ada. Akibatnya, terjadi kerusakan yang berdampak pada manusia dan makhluk hidup lainnya.

    Perubahan ekosistem laut terjadi karena beberapa hal. Pertama, eksploitasi sumber daya laut, khususnya ikan secara berlebihan (overfishing). Kemajuan IPTEK telah memungkinkan manusia untuk meningkatkan hasil tangkapan secara luar biasa termasuk ikan yang masih kecil. Kedua, masuknya sumber-sumber bahan pencemar ke laut. Laut dijadikan tempat pembuangan akhir bagi seluruh sampah atau limbah yang dihasilkan manusia. Limbah tersebut mengubah komponen fisik air laut (salinitas, kekeruhan, suhu) dan akhirnya mengganggu keseimbangan ekosistem laut dan mematikan sejumlah spesiesnya. Ketiga, teknologi penangkapan ikan yang cendrung merusak masih diterapkan di sejumlah wilayah misalnya penggunaan bahan peledak.

    salah satu dampak dari perubahan ekosistem pantai adalah abrasi.
    Pertanyaan: bagaimana terjadinya abrasi dan bagaimana cara mencegah/menanggulanginya? jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya Jenar Wahyu/X IPS 1/15
      Akan Menjawab pertanyaan dari Salma
      Terjadinya Abrasi Sendiri Di karenakan
      Adanya sebuah proses erosi terhadap pantai karena kekuatan gelombang yang merusak dan arus laut. Abrasi juga dikenal sebagai erosi pantai
      Salah satu kerusakan dalam sebuah garis pantai ini dapat disebabkan dengan adanya gangguan dalam keseimbangan alam di wilayah pesisir. Secara umum, abrasi disebabkan dengan fenomena alam.

      Dan berikut cara mengatasi Abrasi:

      A. Melarang Penambangan Pasir
      Melarang penambangan pasir adalah sebuah tanggung jawab dan tugas dalam pemerintah daerah dan pusat, yang harus dengan tegas melarang penambangan pasir di wilayah tertentu, melalui sebuah peraturan dalam pemerintah. Abrasi dapat dicegah jika pasokan pasir di laut masih mencukupi sehingga gelombang air tidak menyentuh pantai tersebut.

      B. Memelihara Terumbu Karang
      Abrasi bisa juga dihindari dengan cara memelihara terumbu karang. Seperti yang telah kita ketahui, pada tanaman terumbu karang yakni dapat bertindak dengan cara pemecah gelombang. Dengan cara ini, akan terjadinya abrasi dapat di minimalkan.

      C. Menanam Pohon Bakau
      Pohon bakau adalah sebuah spesies jenis pohon yang akarnya dapat menjorok ke perairan pantai. Pohon bakau biasanya ditanam dalam sepanjang pantai sebagai membatasi area air dan pantai berpasir secara bersamaan

      Hapus
  19. Saya sulfa Ainun/x IPS 1/31
    Akan menjawab pertanyaan dari Salma
    Abrasi berbahaya sebab dapat menyebabkan rusaknya bangunan di pantai dan berkurangnya wilayah daratan. Cara mengatasi abrasi adalah:  

    1. Melestarikan hutan bakau  

    Tanaman bakau atau mangrove adalah tanaman yang tumbuh di wilayah payau di pesisir, di pertemuan antara pesisir dan laut.  

    Hutan bakau memili peran penting dan antara lain melindungi pantai dari abrasi atau pengikisan pantai. Akar tanaman bakau mengikat tanah di pantai agar tidak mudah tergerus gelombang laut. Bila tanaman bakau ini hilang maka tanah pantai akan mudah tergerus dan terkikis oleh gelombang laut.  

    Hutan bakau juga bermanfaat karena digunakan oleh ikan dan hewan lain seperti penyu sebagai tempat bertelur dan berkembang biak  

    2. Melestarikan terumbu karang  

    Terumbu karang membentuk pembatas alami yang dapat menahan dan memecah gelombang penyebab abrasi pantai. Ini bermanfaat saat terjadi hurikan, topan atau tsunami. Gelombang besar akan terpecah sebelum mencapai pantai sehingga mengurangi dampak bencana yang terjadi. Tanpa terumbu karang maka pantai akan terancam abrasi atau pengikisan akibat gelombang laut, terutama saat gelombang laut tinggi saat bencana.    

    3. Membangun penghalang gelombang  

    Bila tidak bisa ditanam hutan bakau atau bila terumbu karang tidak bisa tumbuh (misalnya pada wilayah dingin), bisa dibangun penghalang gelombang (pemecah ombak) dari beton atau konkret. Penghalang gelombang ini akan memecah gelombang laut dan mengurangi kerusakan abrasi.  

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cindy Putri A/12/X MIPA 4
      Menyangga jawaban dari Sulfa Ainun/X IPS 1/31. Jawabannya menurut saya sudah bagus,hanya saja disini saya akan menjelaskan detail dan menambahkannya.

      Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut.Abrasi pantai diakibatkan oleh dua faktor utama yang disebabkan oleh aktivitas manusia yaitu;

      ~>Peningkatan permukaan air laut yang diakibatkan oleh mencairnya es di daerah kutub sebagai akibat pemanasan global.

      ~>Hilangnya vegetasi mangrove (hutan bakau) di pesisir pantai. Sebagaimana diketahui, mangrove yang ditanam di pinggiran pantai, akar-akarnya mampu menahan ombak sehingga menghambat terjadinya pengikisan pantai. Sayangnya hutan bakau ini banyak yang telah dirusak oleh manusia.

      ~>Selain itu dapat juga diakibatkan oleh faktor bencana alam seperti tsunami. Rusaknya bibir pantai di perairan Indonesia akibat abrasi itu tidak terlepas dari geologi, kekuatan ombak laut serta pusaran angin.

      Cara mengatasi abrasi

      ●Pemulihan hutan mangrove di sekitar pantai yang terkena dampak abrasi tersebut. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya rehabilitasi untuk memperbaiki tanaman mangrove yang rusak tersebut. Pada 2004 dan 2005 pemerintah mampu menghijaukan 34.601 hektar hutan mangrove (bakau), sedangkan pada tahun 2006 sekitar 2.790 hektar.

      ●Pelestarian terumbu karang, yaitu melalui rehabilitasi lingkungan pesisir yang hutan bakaunya sudah punah, baik akibat dari abrasi itu sendiri maupun dari pembukaan lahan tambak. Terumbu karang juga dapat berfungsi mengurangi kekuatan gelombang yang sampai ke pantai. Oleh karena itu, perlu pelestarian terumbu karang dengan membuat peraturan untuk melindungi habitatnya.

      ●Pelarangan penggalian pasir pantai. Perlu peraturan baik di tingkat pemerintah daerah maupun pusat yang mengatur pelarangan penggalian pasir pantai secara besar-besaran yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.

      ●Usaha membangun pengaman pantai. Pengaman pantai bertujuan untuk mencegah erosi pantai dan penggenangan daerah pantai akibat hempasan gelombang (overtopping). Berdasarkan strukturnya pengaman pantai dibedakan menjadi dua, yaitu pengamanan lunak (soft protection) dan pengamanan keras (hard protection).

      Hapus
  20. Saya Jenar Wahyu/X IPS 1/15

    Perubahan ekosistem daratan, baik berupa hutan, padang rumput dan lain-lain berdampak negatif terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya. Dampak tersebut diantaranya adalah:
    ⦁ Munculnya ledakan populasi pada spesies tertentu karena hilang atau punahnya hewan pemangsa. Spesies yang bertambah jumlahnya dapat mengganggu aktivitas manusia, khususnya aktivitas pertanian. Contoh, berkurangnya jumlah ular mengakibatkan meledaknya populasi tikus.
    ⦁ Munculnya hama dan penyakit karena adanya spesies yang mengalami ledakan populasi. Besarnya spesies membutuhkan sumber makanan yang sebagian diperolehnya dari ladang atau kebun petani.

    Pertanyaan: Bagaimana Cara Mengatasi Ledakan Populasi? Agar Tidak Menggangu Aktivitas Manusia/Tidak Merugikan Manusia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alifah Gita / X IPS 1 / 06

      Saya akan menjawab pertanyaan dari Jenar Wahyu

      Menurut saya cara ledakan populasi supaya tidak merugikan manusia yaitu :

      Pertama , jangan membunuh musuh alami pada ekosistem. Ekosistem yang tidak seimbang lagi antara musuh alami dan organisme pengganggu tanaman ( OPT ) dan cwnderung krisis atau rusak. Contohnya seperti yang sudah disebutkan yaitu ular , ular banyak di buru oleh masyarakat entah itu iseng atau untuk dijual. Sehingga teruputuslah rantai makanan dan ekosistem mulai tidak seimbang . Populasi tikus akan meledak, terlebih tikus merupakan hewan yang cepat berkembang biak

      Kedua, gunakan pestisida secara bijak. Penyebab utama ledakan populasi hama, salah satunya berasal dari perbuatan manusia sendiri yang tidak bijak dalam mengelola alam, mengelola lahan pertanian. Hal tersebut terlihat dari penggunaan pestisida berlebihan yang menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem. 

      Ketiga, mengendalikan hama dan pemyakit secara alami yaitu dengan pestisida nabati. Pestisida nabati adalah suatu petisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan, seperti daun, batang, akar dan buahnya. Pestisida ini relatif mudah dibuat dan bahan-bahannyapun mudah didapatkan, karena semua bahan-bahan tersebut ada dilingkungan kita, dan murah yang pasti aman dan tidak beracun. Karena itu bahan alami/nabati ini merupakan jenis pestisida yang bersifat mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang.

      Hapus
    2. Rama Dwi \26\ X IPS1
      saya akan menjawab pertanyaan dari jenar

      ·Program KB (keluarga berencana) untuk membatasi jumlah anak bagi Menggalakan setiap satu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
      ·Pembatasan usia perkawinan; pembatasan tunjangan anak bagi PNS; program pendidikan formal di sekolah-sekolah maupun penyuluhan-penyuluhan yang berlangsung kepada masyarakat.
      ·Pelaksanaan program tansmigrasi sebagai upaya untuk mengatasi pemusatan penduduk/kepadatan penduduk dan persebaran penduduk yang tidak merata.
      ·Pembangunan gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya, penyelenggaraan sekolahterbuka, sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan mengenyam pendidikan, dan penyelenggaran beasiswa bagi siswa tidak mampu dan berprestasi.
      ·Pembangunan perumahan-perumahan murah baik rumah sederhana, maupun rumah sangat sederhana, untuk mengatasi ketersediaan perumahaan yang kurang.
      ·Penyelenggaraan hutan lindung, reboisasi, penghijauan serta melarang pertanian sistem ladang berpindah untuk mengatasi kerusakan hutan.
      ·Pembangunan industri-industri baru, pusat-pusat perdagangan dan pariwisata sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan kerja.

      Hapus
  21. Alifah Gita /X IPS 1/ 06

    Perubahan ekosistem dapat terjadi karena faktor Alam, seperti gempa , letusan gunung berapi, dll. Namun juga disebabkan oleh faktor manusia,disini manusia lebih dominan. Bermula dari tangan - tangan manusia yang ikut campur dalam ekosistem, mengakibatkan ekosistem kehilangan keseimbangannya dan sulit untuk dipulihkan kembali . Hal ini menyebabkan ekosistem di darat , di perairan , di pantai, dan menyebakan dampak negatif serta perubahan tata ruang yang negatif.

    Pertanyaannya , apa yang menyebabkan manusia ikut berperan menjadi faktor penyebab perubahan ekosistem yang dominan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sulfa Ainun/x IPS 1/31
      Akan menjawab pertanyaan dari Alifa Gita
      Ekosistem adalah interaksi atau hubungan timbal balik yang terjadi di antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem merupakan kumpulan dari komunitas-komunitas yang ada di muka bumi ini. Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem kita sebut dengan ekologi.ekosistem yang ada bisa saja berubah sewaktu-waktu. Hal itu bisa saja membuat ekosistem tidak seimbang, sehingga bisa saja menimbulkan berbagai masalah di antara organisme-organiesme yang ada.Ekosistem di dunia akan berubah karena ulah manusia yang tidak tau aturan. Tidak tau apa akibat dari apa yang dia perbuat, contohnya :

      Penebangan dan pembakaran hutan untuk membuka lahan baru, hal ini menyebabkan hewan tidak mempunyai tempat tinggal bahkan membunuh makhluk sekitarnya karena asap pembakaran
      Membuang sampah sembarang. Akan banyak organisme yang terganggu, salah satunya ikan, kebanyakan manusia membuang sampah di sungai. Itu akan menyebabkan organisme di bawah sungai sangai terganggu.
      Cara menangkap yang tidak wajar. Contoh dari hal ini adalah dengan memberikan bom peledak di bawah laut. Bayangkan betapa banyak ikan ikan kecil ikut mati karena ulah manusia yang serakah.
      Berbagai pencemaran lainnya baik di darat (penumpukan sampah), di air (limbah pabrik), dan di udara (asap pabrik dan kendaraan) yang disebabkan oleh kegiatan manusia

      Itulah mengapa, kita setidaknya menjaga ekosistem kita cukup dengan tidak melakukan hal kecil yang tanpa kita sadari dapat menyebabkan akibat yang besar, seperti membuang sampah pada tempatnya.

      Hapus
    2. Saya M Maulana Malik I/x IPS 1/20
      Akan menjawab pertanyaan dari Alifa Gita
      Ekosistem adalah interaksi atau hubungan timbal balik yang terjadi di antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem merupakan kumpulan dari komunitas-komunitas yang ada di muka bumi ini. Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem kita sebut dengan ekologi.ekosistem yang ada bisa saja berubah sewaktu-waktu. Hal itu bisa saja membuat ekosistem tidak seimbang, sehingga bisa saja menimbulkan berbagai masalah di antara organisme-organiesme yang ada.Ekosistem di dunia akan berubah karena ulah manusia yang tidak tau aturan. Tidak tau apa akibat dari apa yang dia perbuat, contohnya :

      Penebangan dan pembakaran hutan untuk membuka lahan baru, hal ini menyebabkan hewan tidak mempunyai tempat tinggal bahkan membunuh makhluk sekitarnya karena asap pembakaran
      Membuang sampah sembarang. Akan banyak organisme yang terganggu, salah satunya ikan, kebanyakan manusia membuang sampah di sungai. Itu akan menyebabkan organisme di bawah sungai sangai terganggu.
      Cara menangkap yang tidak wajar. Contoh dari hal ini adalah dengan memberikan bom peledak di bawah laut. Bayangkan betapa banyak ikan ikan kecil ikut mati karena ulah manusia yang serakah.
      Berbagai pencemaran lainnya baik di darat (penumpukan sampah), di air (limbah pabrik), dan di udara (asap pabrik dan kendaraan) yang disebabkan oleh kegiatan manusia

      Itulah mengapa, kita setidaknya menjaga ekosistem kita cukup dengan tidak melakukan hal kecil yang tanpa kita sadari dapat menyebabkan akibat yang besar, seperti membuang sampah pada tempatnya.

      Hapus
  22. Rama Dwi Rendra Graha\26\X IPS1

    Ekosistem daratan saat ini telah mengalami perubahan besar-besaran, terutama oleh manusia. Ekosistem hutan, misalnya telah mengalami perubahan yang sangat berarti dari tahun ke tahun. Dari tahun 1980 sampai 1995 negara-negara berkembang telah kehilangan 200 juta hektar hutannya. World Resource Institute melakukan estimasi bahwa dari tahun 1960 sampai 1990 sebesar 1/5 luas hutan hujan tropis telah berkurang. Hilangnya habitat hutan diprediksikan memicu 89 persen jenis burung dunia terancam punah, diikuti 83 persen jenis mamalia, dan 91 persen jenis tumbuh- tumbuhan dunia masuk daftar kepunahan berikutnya.

    Perubahan ekosistem daratan, baik berupa hutan, padang rumput dan lain-lain berdampak negatif terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya

    pertanyaan :sebutkan apa saja Dampak yang ditimbulkan oleh Perubahan ekosistem daratan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Riri luciana devi /28/x ips 1

      Ingin menjawab pertanyaan dari rama dwi

      Munculnya ledakan populasi pada spesies tertentu karena hilang atau punahnya hewan pemangsa. Spesies yang bertambah jumlahnya dapat mengganggu aktivitas manusia, khususnya aktivitas pertanian. Contoh, berkurangnya jumlah ular mengakibatkan meledaknya populasi tikus.

      ⦁ Munculnya hama dan penyakit karena adanya spesies yang mengalami ledakan populasi. Besarnya spesies membutuhkan sumber makanan yang sebagian diperolehnya dari ladang atau kebun petani.

      ⦁ Semakin seringnya terjadi bencana alam, baik berupa banjir, longsor, kekeringan dan lain-lain. Rusaknya ekosistem hutan mengakibatkan banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.

      ⦁ Punahnya sejumlah spesies tertentu karena sumber makanannya hilang terutama akibat perburuan oleh manusia.

      ⦁ Semakin terbatasnya sumber pangan dan obat-obatan dilihat dari jumlah dan jenisnya.

      Hapus
  23. Riri luciana Devi /28/X IPS 1

    Menurut saya perubahan-perubahan yang terjadi pada ekosistem baik ekosistem daratan,ekosistem perairan,maupun perubahan tata ruang sangat berpengaruh dan berdampak pada kelangsungan makhluk hidup di bumi. Hal itu dikarenakan salah satunya manusia belum dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan cara yang baik dan benar. Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan dari perubahan tersebut. Namun peristiwa tersebut tentunya disebabkan oleh berbagai faktor.

    BalasHapus
  24. Riri luciana devi/28/X IPS 1

    Pertanyaannya :
    Pertanyaannya bagaimana cara kalian sebagai generasi penerus bangsa sekaligus penikmat dari ekosistem itu sendiri dalam melestarikan alam beserta ekosistem yang ada di tengah perubahan ekosistem yang memicu bahkan mengancam keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di bumi,dan seharusnya sanksi apakah yg tepat bagi pelanggar yang merusak ekosistem karena masih belum jera

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab Animalia 3

Klasifikasi Hewan Avertebrata (Invertebrata) Berikut ini terdapat beberapa klasifikasi Hewan Avertebrata (Invertebrata), terdiri atas: Filum Porifera Porifera berasal dari kata porus = lubang-lubang kecil, dan fera = mengandung. Jadi, porifera berarti hewan yang memiliki pori-pori. Dalam kehidupan, porifera belum memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada beberapa negara maju, misalnya Amerika, porifera dimanfaatkan untuk memproduksi spons. Spons tersebut dimanfaatkan sebagai alat penggosok tubuh pada waktu mandi dan alat untuk membersihkan kaca. Porifera merupakan hewan metazoa yang paling sederhana. Tubuh terdiri atas banyak sel. Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan yang berpori dan di dalamnya terdapat rongga tubuh. Biasanya hidup di laut, mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga daerah berkedalaman 5,5km. Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak dapat berpindah tempat (sesil). Struktur tubuhnya memiliki dua lapisan s...

Bab Ekosistem *Ekosistem Perairan* X IPA 5

⦁ Ekosistem Air Tawar Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Tumbuhan yang umumnya dijumpai adalah ganggang dan tumbuhan biji. Ekosistem air tawar dapat dikelompokkan menjadi air tenang dan air mengalir. Danau dan rawa termasuk ekosistem air tenang, sedangkan sungai termasuk ekosistem air mengalir . ⦁ Danau Danau merupakan suatu badan air yang menggenang pada wilayah depresi atau cekungan dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Kondisi danau berbeda dilihat dari kedalamannya. Karena itu, terdapat perbedaan komunitas tumbuhan dan hewan berdasarkan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Danau dibagi menjadi 4 daerah yang berbeda yaitu: ⦁ Daerah litoral Daerah litoral merupakan daerah dangkal, sehingga cahaya matahari menembus sampai ke dasar danau secara optimal. Tumbuhan yang hidup di daerah ini merupakan tumbuhan air yang berakar dan ada...

Animalia Vertebrata

Ciri-ciri Chordata  Hewan dalam filum Chordata menunjukkan ciri berbeda dari hewan Invertebrata dalam hal: 1) Adanya notokorda (korda dorsalis), yaitu sebuah tongkat gelatinosa yang dapat berubah menjadi kaku, terletak di dorsal, dan hanya ada selama beberapa stadium pertumbuhan. 2) Adanya tabung korda saraf yang terletak di dorsal dari notokorda. 3) Adanya celah-celah insang faringeal. Chordata menunjukkan ciri adanya rongga tubuh (selom) yang tumbuh dengan baik, sistem organ yang kompleks, bilateral simetris, segmentasi tubuh yang jelas, di samping ciri yang telah disebut di atas. Ciri-ciri Vertebrata Hewan Vertebrata memiliki ruas-ruas tulang belakang sebagai perkembangan dari notokorda. Habitatnya di darat, air tawar maupun di laut. Vertebrata memiliki bentuk kepala yang jelas dengan otak yang dilindungi oleh cranium (tulang kepala). Memiliki rahang dua pasang (kecuali Agnatha), bernapas dengan insang, paru-paru, dan kulit. Anggota geraknya berupa sirip, sayap, kaki d...